Senin, 27 Agustus 2012

OS Android

Android (sistem operasi)

Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).



Sejarah

Kerjasama dengan Android Inc.

Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo Alto, CaliforniaAmerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler.

2007-2008: Produk awal

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson,Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.


Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.


Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.


Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.
Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.


Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, intergrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.


Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.


Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform AndroidEee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011. 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama

Android versi 4.0 (ICS :Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC.

Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih cepat.
Tak ketinggalan Google Now juga menjadi bagian yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga.OS Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7.

Fitur

Fitur yang tersedia di Android adalah:
  • Kerangka aplikasi: itu memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.
  • Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.
  • Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.
  • SQLite: untuk penyimpanan data.
  • Mendukung media: audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3,
AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
  • GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (hardware dependent)
  • Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer (tergantung hardware)


Android bagi komunitas sumber terbuka (open source)

Android memiliki berbagai keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Para penggemar open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.

 


 

Minggu, 29 Juli 2012

tempat download idm langsung nih !!!!!

http://mirror2.internetdownloadmanager.com/idman611.exe

Senin, 28 Maret 2011

Kapal selam nuklir


Selain Amerika Serikat,Inggris juga terus mengembangkan teknologi persenjataannya.Terbukti dengan adanya HMS Ambush kapal selam pembunuh terbaru milik angkatan laut Inggris.
Kapal selam ini 50% lebih besar dibandingkan kapal selam Swiftsure dan Trafalgar. Kapal selam yang diberi nama Ambush ini dapat bergerak lebih tenang, bahkan lebih baik dari suara bayi lumba-lumba.
Kesunyian membuat kapal tersebut hampir tidak terdeteksi kapal musuh. Sistem sonar dan radar Ambush sangat sensitif sehingga bisa mendeteksi kapal yang berada 3 ribu mil jauhnya. Ini berarti saat Ambush berada di Selat Inggris, mereka bisa tahu jika ada kapal yang meninggalkan pelabuhan New York.

Dikutip dari inilah.com Kapal seharga 1,2 miliar poundsterling (Rp 16,8 triliun) ini akan diluncurkan di Barrow-in-Furness, Cumbria, Inggris.
HMS Ambush akan membawa 38 rudal, campuran dari rudal Tomahawk yang memiliki jangkauan 1.240 mil dan torpedo kelas berat Spearfish yang mampu menargetkan kapal selam lain.
Mesin bertenaga nuklir yang dimanfaatkan kapal ini mampu bekerja di air lebih dari 20 knot sehingga memugkinkan Ambush berjalan 500 mil selama satu hari.

Sabtu, 26 Maret 2011

hovercraft


Kapal bantalan udara atau hovercraft (bahasa Inggris: "kapal melayang") adalah suatu kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara (air cushion). Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal ini (plenum chamber) melalui skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat.[1]
Untuk menggerakkan kapal bantalan udara, digunakan gaya dorong yang diperoleh dari baling-baling seperti pada pesawat udara. Gaya angkat kapal ini bekerja pada penampang yang luas, sehingga tekanan terhadap tanah atau air (ground pressure) yang ditimbulkan tidak besar. Dengan demikian, kendaraan ini dapat berjalan di atas lumpur, air maupun daratan dengan membawa beban yang cukup berat. Karena tidak adanya kontak langsung antara hovercraft dan permukaan daratan atau air, maka hambatan yang terjadi kecil sehingga hovercraft dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
prinsip bantalan udara
Prinsip penggunaan bantalan udara ini pertama kali dirancang oleh John Thorneycroft pada tahun 1879. Pada tahun 1953, dikembangkan oleh Christoper Cockerell, juga dari Inggris. Ternyata metode baru Cockerell ini dinilai sebagai salah satu percobaan yang berhasil menakjubkan.
Prinsip Cockerell ini pada memerangkap udara ke dalam bantalan yang dipasang sebagai hull kapal, dengan tujuan menghilangkan geseran pada hull kapal dari permukaan air, yang menurutnya aka memperlambat jalannya kapal seperti pada kapal konvensional. Proses itu tercapai dengan cara meniupkan udara kedalam bantalan yang dipasang pada dasar kapal, untuk menimbulkan pendangkalan ke atas dan ke bawah dengan tekanan yang lebih ringan dari atmosfer, dan memerangkap udara yang masuk dengan tabir udara yang bertakanan tinggi di sekitar sisi hull. Udara yang diperangkap dalam bantalan itu menghasilkan daya angkat sampai tiga kali lebih besar dibandingkan bila memasukkan udara secara langsung kedalam bantalan. Cockerell menciptakan model free-flight dengan menggunakan sistem ini diikuti konstruksi hovercraft bersekala penuh.
Pada tahun 1961, diperkenalkan sistem baru yang dikenal sebagai "Flexible Skirt System" yaitu menggunakan material karet sebagai penutup sisi bantalan sekitar hull sehingga penutup ini menyerupai rok yang dinamakan skirt. Hal itu dilakukan untuk menutup biaya produksi dan fungsi rok ini untuk menggantikan fungsi tabir udara dalam pengisian bantalan. Dengan penggunaan bantalan sebagai dasar kapal berarti resistan air menjadi kecil dan dengan dorongan tenaga propeler, kecepatan akan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kapal biasa. Selain itu, bantalan udara yang terbuat dari karet yang kuat memungkinkan kapal jenis ini dapat bergerak diberbagai medan, tidak hanya di air namun juga dirawa-rawa.


Komponen utama
• Lambung yakni badan kapal yang dapat dibuat dari aluminium ataupun serat kaca yang dibuat kedap air. Rongga di dalam lambung ini diisi dengan busa poliuretana yang membuat hovercraft tetap mengapung jika terjadi kebocoran pada lambung.
• Skirt yaitu bagian hovercraft yang berfungsi untuk menahan udara di bawah hovercraft agar tidak mudah keluar. Skirt terbuat dari tekstil yang dilapisi karet untuk menjaga agar udara tetap berada di dalam ruang di bawah lambung kapal.
• Sumber tenaga hovercraft biasanya disediakan oleh mesin diesel atau bensin. Mesin digunakan untuk memutar baling-baling yang akan menghasilkan gaya dorong.
Jenis-jenis Hovercraft
• Open Plenum
Jenis ini menggunakan konstruksi ruang terbuka dengan sebuah ruang besar yang berisi udara bertekanan tinggi. Konstruksi semacam ini memerlukan tenaga/energi yang besar untuk menjamin adanya tekanan yang cukup tinggi.
• Peripheral Jet
Konstruksi rancangan Sir Christoper Cockerel memakai jet annular (cincin), udara dipompa ke sekeliling sisi kendaraan. Tenaga yang diperlukan lebih sedikit, untuk membangkitkan alas bantalan udara secara terus menerus.
• Plexible Skirt
Pada konstruksi ini, selubung flexible pada jet annular menyebabkan penambahan ketinggian letak hovercraft sampai 10 kali lipat, dengan demikian hovercraft dapat melintasi medan darat yang permukaannya tidak rata maupun medan pantai yang kurang baik.
• Fixed Wall
Pada konstruksi ini, hovercraft dengan dinding sisi yang baku ini dikenal dengan itilah CAB (Capture Air Bubble atau Gelembung Udara yang Diperangkap), dilengkapi dengan selubung yang bagian ringkas pada sisi haluan sedangkan dinding sisi dapat menutup rapat bantalan udara pada bagian bawah kendaraan.
Pada hovercraft, jenis selubung yang lain dari bantalan angin yang lazim berupa kantung yang ringkas dengan tonjolan yang berdungsi sebagai penjejak dengan permukaan yang dilalui dan membentuk sekat penutup di sekitar bantalan udara.
Sejarah
Rancangan kendaraan mirip hovercraft yang pertama dicatat adalah pada tahun 1716 oleh Emanuel Swedenborg, seorang perancang, filsuf dan teolog Swedia. Rancangannya berupa sebuah kendaraan berbantalan udara bertenaga manusia dengan sebuah kokpit di tengah. Pada pertengahan 1980-an, seorang insinyur Britania Raya bernama Sir John Isaac Thornycroft membuat sejumlah model kendaraan yang menggunakan udara di antara badan kendaraan dan air untuk mengurangi hambatan (drag). Walaupun ia mematenkan sejumlah paten yang berhubungan dengan lambung kapal yang memakai udara untuk mengurangi hambatan pada 1877, tidak ada satupun dari patennya yang diaplikasikan.

Penggunaan Hovercraft
Setelah mengalami berbagai penyempurnaan teknis, hovercraft mulai diproduksi secara pabrikan. Pabrik yang pertama kali memproduksi adalah Saunders-Roe, yang dibiayai oleh Britain's National Research Development Corporation yaitu tipe SR. N1, sampai kemudian diproduksi jenis SR. N4 berkapasitas 254 penumpang dan 30 kendaraan.
Namun sangat disayangkan, perkembangan hovercraft yang ditanggapi berbagai kalangan bidang kemaritiman, terkesan kurang populer, bukan karena kemampuannya yang disangsikan, namun strategi pemasaran dari pihak produsennya yang kurang begitu menjangkau dunia luas. Berbagai negara dianggap lamban dalam penggunaan dan pengembangan hovercraft. Padahal bila ditinjau dari segi biaya, pembuatan hovercraft dewasa ini lebih murah dibandingkan dengan pembuatan kapal perang konvensional. Menurut konsultan Amerika Serikat, Lavis Associates, banyak negara-negara yang memiliki potensi bahan baku karet alam yang nantinya dipergunakan khususnya jenis SIR-5L ataupun SIR-10, kemudian studi dengan memperhitungkan pembiayaan pembuatan, penggunaan propulsi diesel sebagai pengganti propeler udara dan dari segi ekonomis juga timbul dalam perancangannya.
Untuk penggunaan di bidang sipil, sejauh ini hanya Inggris yang menggnakannya untuk kepentingan konvensional. Perusahaan Hoverlloyd mengoperasikan hovercraft sebagai sarana angkutan laut jarak dekat dengan memperoleh keuntungan dengan mengoperasikannya.
Penggunaan Hovercraft justru lebih banyak dibidang militer, dengan pertimbangan pakar strategi, hanya 17 persen dari garis pantai diseluruh dunia yang mampu didarati oleh kapal pendarat konvensional. Sedangkan 73 persen dari garis pantai di seluruh dunia hanya dapat dipakai oleh kapal pendarat jenis hovercraft serta 10 persen sisanya merupakan medan yang sama sekali tidak dapat dijangkau dengan kapal/perahu pendarat dari jenis-jenis yang ada saat ini, karena merupakan tebing yang tinggi dan curam serta memiliki kontur yang sangat tidak menguntungkan.
Dari negera yang mengoperasikan hovercraft di bidang militer, tercatat Inggris yang banyak mengoperasikannya. Pabrik terbesar yang kemudian memproduksi hovercraft adalah British Hovercraft Corporation (BHC). Militer Inggris mengoperasikan yakni type BH7Mk20 yang dibuat tiga versi diantaranya penyapu ranjau, serbu cepat dan pendukung logistik.
Varian lain yakni SR. N6 Mk6 sebagai sarana angkut persoel dan patroli, kemudian varian AP1-88 sebagai multy-duty hovercraft yang dibuat berbagai versi diantaranya penyapu ranjau, antikapal selam, SAR-patroli pantai, serbu amfibi, pendukung logistik serta keperluan polisi perairan dan bea-cukai. Type AP1-88 digolongkan dalam jenis LCVP (Landing Craft Vehicle Personnel).
Angkatan Laut Amerika Serikat maupun korp marinirnya mengoperasikan Hovercraft type LCAC-1 (Landing Craft Air Cushion) yang diproduksi oleh Textron, sebagai sarana penunjang operasi pendaratan amfibi Korps Marinir Amerika Serikat (USMC). Mampu membawa satu unit tank tempur utama tupe M1A1 Abrams atau empat unit LAV sekalikus dan beberapa personel maupun bekal. Sementara itu, Amerika Serikat mengoperasikan hovercraft jenis ringan atau kecil guna kepentingan patroli sungai yang efektif, dari type PACV (Patrol Air Cushion Vehicle) sementara kalangan AS sendiri menyebut hovercraft sebagai Air Cushion Vehicle.
Sementara Rusia (dulu Uni Soviet) memproduksi hovercraft yang diproduksi dalam tiga jenis yakni kelas Aist berbobot 250 ton dengan kemampuan membawa empat unit tank ringan jenis PT-76 atau satu buah tank tempur utama jenis T-72M, atau membawa 220 personel dengan perlengkapan dan kapasitas jelajahnya mulai dari tengah laut hingga masuk melalui garis pantai. Kemudian kelas Lebed berbobot 85 ton dan kelas Gus berbobot 27 ton. Untuk keperluan yang akan datang, negara-negara ini akan meningkatkan kemampuan hovercraft yang dioperasikannya.
Negara-negara lain yang banyak menggunakan Hovercraft yakni negara di Afrika (tidak disebutkan) dengan jenis produksi British Hovercraft Corporation (BHC), kemudian negara Timur-Tengah (juga tidak disebutkan negaranya) banyak menggunakan hovercraft lansiran BHC dengan type BH7 Mk20 versi multirole hovercraft, berkemampuan sebagai sarana serbu amfibi, antikapalselam, serbu cepat dan pembawa rudal.
Di Asia, Jepang dikabarkan tertarik untuk memproduksi dan mengoperasikan hovercraft, meski masih belum jelas pengembangan dan operasionalnya. Kemudian tercatat Singapura yang juga ikut memproduksi Hovercraft. Atas rancangan dari Britain's Air Vehicle Ltd, Inggris, Singapura memproduksi hovercraft dengan nama Tiger-40 yang berkemampuan angkut 3, 25 ton dengan kecepatan maksimum 35 knot di air dan 20 knot didarat. Disebut-sebut menggunakan empat mesin diesel type pendingin udara pabrikan Deutz type BF6L913C dengan kapasitas bahan-bakar 820 liter dengan konsumsi 109 liter/jam. Hovercraft ini digunakan sebagai versi angkut personel dan angkut kendaraan. Hovercraft Singapura ini diproduksi oleh Singapore Shipbuilding And Engineering Ltd. Namun belum ada kabar tentang kelanjutan penggunaan hovercraft versi Singapura tersebut.

Stealt bomber

Pembom Stealth yang keren dan semua, tetapi mereka telah terbang selama 20 tahun dan topi tua. Lapar Dunia untuk siluman teknologi baru, dan Swedia hanya disajikan sepotong lezat: kapal perang stealth operasional pertama di dunia.

Dijadwalkan untuk menempatkan ke laut akhir tahun ini, korvet kelas Visby yang dirancang untuk elektronik tidak terdeteksi pada jarak lebih dari 8,1 mil di laut kasar dan 13,8 kilometer di laut tenang. Kapal tetap mati berkat layar radar atau sonar untuk plastik non-magnetik / serat karbon hull komposit, yang memiliki merek dagang permukaan datar dan ujung tajam stealth tech.

Selain itu, Visby menggunakan penggerak watejet - paling sering ditemukan dalam jetskis - bukan propeler. Digunakan sebagai dasar teknologi kapal selam stealth dalam The Hunt untuk Red October, drive waterjet, sementara kurang efisien dibandingkan teknologi baling-baling, jauh lebih sulit untuk dideteksi, khususnya dengan kapal selam. Tidak kebetulan, maka, bahwa Visby dikandung setelah beberapa serangan oleh kapal selam asing ke perairan Swedia pada pertengahan '80. Tidak mengambil apa pun dari mainan dingin Anda, Björn, tetapi mereka selam mungkin lama berlalu.